Wednesday, August 3, 2016

First trimester screening

Setelah 2 minggu, sesuai dengan appointment saya, akhirnya saya melakukan screening test trimester pertama.
Sebenarnya saya sudah pernah baca dari buku What to expect when you're expecting, memang selama kehamilan sebaiknya kita melakukan USG (4D) sebanyak 3x. Yaitu pada trimester pertama, untuk mengetahui informasi lebih banyak resiko kelainan pada bayi seperti down syndrome, atau kelainan kromosom lainnya.
Biasanya first trimester screening ini dilakukan antara minggu ke 11-14.
Tetapi karena di rumah sakit saya sebelumnya, sepertinya mungkin mereka tidak melakukan secara mendetail tentang screening test ini. Jadi saya tidak melakukaan detail test. Saya pikir cuma orang luar negeri saja yang ada detail test seperti itu.

Dr Andy menyarankan saya untuk melakukan NT (Nuchal Translucency) scan yaitu mengukur ketebalan cairan dibelakang leher bayi dengan dr Yuma.(Bingung ya banyak dokter, saya juga kadang sampai bingung harus bercerita dari mana)
Jadi scan ini, adalah 4D scan. Cuma bedanya karena ini dilakukan pada awal trimester, jadi belom bisa terlihat apakah ada kelainan jantung, paru-paru, ginjal atau organ dalam lainnya (Ini 4D saat trimester kedua)
4D trimester pertama lebih menjelaskan resiko down syndrome dan juga dilihat secara detail ukuran kepala, paha, lengan, dsb. Apakah ukurannya sesuai dengan minggu kehamilannya.

Sebelum bertemu dengan dr, saya diminta pipis dulu untuk test kadar gula dan protein saya.Sebelumnya saya juga cuma baca ini di buku. haha tapi ga pernah tuh di test untuk setiap kontrol pada kehamilan sebelumnya.

Pertama bertemu dengan dr Yuma, dr langsung menanyakan saya dan suami saya, "Jadi kalian sudah tahu ya kalao Trisomy 18 itu bukan keturunan dan berulang"
Saya cuma senyum-senyum bilang, "hmm, iya sih"
"Itu masalahnya kemarin di baby nya. Pas pembelahan ga sempurna aja"
Memang sih saya sudah sering dengar kata-kata seperti dokter ini. Tapi ya gimana ya. Hati kecil saya masih ada ketakutan itu.
Dr Yuma juga menjelaskan tali plasenta saya semua bagus. Tidak ada masalah. Dan ukuran baby di dalam cenderung besar. Jadi dokter bilang, kalau cenderung besar itu ga ada yang perlu dikhawatirkan.
Sebenarnya masalah umum pada kehamilan itu 3. Di ibunya, babynya atau di plasenta nya.
Kalau di ibunya, mungkin asupan makanannya kurang.
Kalau di baby nya, ya sama seperti kejadian kamu kemarin. Masalah memang dari babynya.
Kalau di jalan aliran makanannya, Ibunya mau makan sebanyak apapun ya tetap aja ga akan sampai ke babynya.
Jadi harus dicari tahu dulu masalahnya. Kalau dilihat, plasenta kamu ini bagus. Jadi yang kemarin itu bayi kamu lahir kecil bukan masalah di plasenta kamu. Tapi dari babynya sendiri.
"Jadi kalau masalah plasenta itu berulang di setiap kehamilan. ya dok?"
"Ya kalau ibu nya anak pertama biasa 2.5 kg biasa nya anak ke dua ke tiga ga beda jauh dari sana. Karena memang pipanya saluran buat ngasih makanannya kecil. Jadi keran diujungnya keluarnya juga kecil. Ga mungkin besar"
Kami di dalam ruangan itu lebih dari 30 menit. Waktu 4D, dokter belum menjelaskan, saya pikir, kok dede ga bergerak sama sekali. Oh ternyata dia lagi tidur.  Dan tidur nya tengkurap. Jadi nya kita cuma dikasih liat punggung dan belakang kepalanya saja

Akhirnya dokter nya coba liat-liat yang lain seperti detak jantung, dll.
Dr Yuma juga mulai mengukur tulang hidung dan ketebalan cairan di belakang lehernya. Syukurlah semua hasilnya bagus.
Setelah berapa lama, tiba-tiba dede bergerak. Dan dokter Yuma langsung bilang "Hi, Baby. Dah bangun ya."

Waktu 4D liat dede lagi mutar badannya lucu sekali rasanya. Nah pas dia balik badan, langsung pahanya terbuka semua dan jadi dah ngintip-ngintip deh kelaminnya. Sebenarnya kita juga ga expect untuk tahu jenis kelaminnya pas USG ini. Tapi dokter nya juga masih bilang "?" Jadi rahasiain dulu deh ya. Sampai nanti dah pasti 2 minggu lagi. Sekalian hasil test kromosomnya.

Dr Yuma benar-benar menjelaskan detail sekali smuanya, seperti lagi ngajarin murid-muridnya. Sampai selesai scan, kita sempat ngobrol lagi tentang bayi kembar, kalau identik itu seperti apa asalnya, kalau tidak identik itu seperti apa. Pokoknya saya keluar dari ruangan dr Yuma, berasa pengetahuan saya bertambah banyak banget deh. Dari hal-hal kecil seperti posisi bayi di dalam rahim itu sebenarnya dimana, apa itu blighted ovum, dll. Sampai kita juga ngobrol ingin punya anak berapa.
Waktu saya tanya kalau operasi sesar itu boleh berapa kali, Dr Yuma juga langsung cerita lagi. "tergantung tebal dinding rahim. Ada yang 3x. 4x juga ada. Mang kamu mau punya banyak anak?"
"Ga lah dok"
"Paling 2 juga cukup"
"Iya, dok. 2 lagi lah."
"Yah bisa lah kamu sampai 3x mah"
Sebelum berpisah dengan dr Yuma, dokter Yuma malah langsung mengingatkan saya. "Ingat jaga berat badan nya ya."

Setelah scan dengan dr Yuma, kami bertemu dengan dr Andi lagi.
Dari hasil yang didapat dari scan dr Yuma, sebenarnya saya sudah termasuk low risk untuk mengandung bayi dengan kelainan kromosom. Tapi sekali lagi, low risk doesn't mean no risk.
Dr Andi juga sudah "cukup puas" dengan hasilnya. Jadi untuk test darah mengetahui kelainan kromosom (NIPT) hanya untuk lebih "memastikan" saja. Tapi sudah bukan "keharusan". Sebenarnya dokter Andi juga memberikan pilihan untuk, "tidak ambil darah juga tidak apa-apa"
Tapi ya karena memang dari awal niat kita memang sudah pingin test, ya sudah saya langsung diambil darahnya hari itu juga. Darah saya diambil sebanyak 10cc lalu hasilnya akan keluar 2 minggu lagi.
 Karena yang di cek smua kromosomnya, jadi aku bisa sekalian tahu gender deh :)))